Strategi untuk meningkatkan konsumsi sayuran anak-anak

Asupan sayuran yang tinggi sudah terbuktikan dapat merendahkan resiko berbagai penyakit kronis seperti diabetes, penyakit kardiovaskular, kanker, obesitas, dan lainnya.

Selain itu, konsumsi sayuran memberikan efek perlindungan kesehatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan buah-buahan: per porsi hariannya, sayuran dapat mengurangi resiko kematian sebesar 16 % dibandingkan 4 % untuk buah-buahan. Buah-buahan pun mengandung fruktosa yang, apabila dikonsumsi secara berlebihan, berpotensi menyebabkan obesitas, resistansi terhadap insulin, dan juga meningkatkan kolestrol buruk LDL.

Fakta-fakta inilah yang menegaskan pentingnya membangun kebiasaan memakan sayuran dari usia muda, karena kebiasaan ini akan terbawa hingga ke dewasa.

93 % anak-anak tidak mencapai target konsumsi sayuran yang direkomendasikan, yaitu sedikitnya 200 g sayuran dan buah-buahan setiap hari.

Riset di Amerika Serikat dan metaanalisis di Inggris mencari strategi yang paling efektif untuk meningkatkan konsumsi sayuran pada anak-anak.

Alasan-alasan utama konsumsi rendah sayuran di antara anak-anak:

Rasa yang pahit

Tekstur yang tidak terbiasa

Kerewelan makan yang biasanya memuncak di usia 2 - 5 tahun

Menurut riset-riset tersebut, strategi efektif untuk meningkatkan konsumsi sayuran anak-anak adalah eksposur berulang (repeated exposure) terhadap rasa sayuran, bersamaan dengan sistem imbalan positif dalam bentuk barang (misalnya stiker) dan sosial (misalnya pujian).

Eksposur berulang ini perlu dilakukan minimum 8 – 10 kali untuk dapat memberikan hasil.

 

Berikan anak-anak Anda sayuran yang terbaik.

Referensi:

Nekitsing, C., Blundell-Birtill, P., Cockroft, J.E. and Hetherington, M.M., 2018. Systematic review and meta-analysis of strategies to increase vegetable consumption in preschool children aged 2–5 years. Appetite127, pp.138-154.

Wadhera, D., Phillips, E.D.C. and Wilkie, L.M., 2015. Teaching children to like and eat vegetables. Appetite93, pp.75-84.

Kata kunci: