Sayuran melindungi wanita menopausal dari sindrom metabolik

Studi atas 2.999 wanita Korea Selatan berusia 40 – 64 tahun yang dilakukan oleh periset gabungan dari Universitas Mahidol  (Thailand) dan Universitas Hanyang (Korea Selatan) menunjukkan bahwa asupan sayuran dapat memberikan perlindungan terhadap sindrom metabolik, terutama pada wanita pascamenopause.

Sindrom metabolik adalah kelainan metabolik yang menyertai obesitas abdominal, seperti resistansi insulin, dislipidemia, kadar darah glukosa puasa meningkat, tekanan darah tinggi, dan yang berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.

Resiko terhadap sindrom metabolik ini meningkat dengan usia pada umumnya, tetapi wanita pascamenopause memiliki kemungkinan resiko yang lebih tinggi yaitu sekitar 32,6 % – 41,5 %. Hal ini disebabkan oleh perubahan-perubahan hormon yang kemudian mendampak pada jaringan-jaringan lain seperti tulang, otak, dan sistem kardiovaskular.

Selain itu, menopause pun terasosiasikan dengan penambahan berat badan dan obesitas.

Perlu dicatat juga bahwa studi tersebut menemukan konsumsi buah-buahan semata-mata hanya dapat membantu menyehatkan tekanan darah di kalangan wanita pramenopause.

Lindungi kesehatan Anda dengan mengonsumsi sayuran.

Referensi:

Hong, S.A. and Kim, M.K., 2017. Relationship between fruit and vegetable intake and the risk of metabolic syndrome and its disorders in Korean women according to menopausal status. Asia Pacific journal of clinical nutrition26(3), pp.514-523.

Patni, R. and Mahajan, A., 2018. The metabolic syndrome and menopause. Journal of mid-life health9(3), p.111.