Neofobia dan asupan sayuran anak-anak

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization atau WHO), kekurangan masukan sayuran dan buah-buahan diduga menjadi penyebab 6,7 juta kematian di dunia setiap tahunnya. Oleh karena itu, konsumsi sayuran adalah satu kebiasaan penting yang harus dibina sejak usia muda.

Sebuah studi di Polandia pada tahun 2017 meneliti pengaruh neofobia makanan terhadap masukan sayuran dan buah-buahan di antara anak-anak berusia 10 – 12 tahun.

Neofobia adalah ketakutan terhadap hal atau sesuatu yang baru.

Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa neofobia adalah salah satu faktor yang menentukan tingkat konsumsi sayuran di kalangan anak-anak: anak-anak dengan taraf neofobia makanan yang tinggi memiliki tingkat konsumsi sayuran yang lebih rendah.

Neofobia tidak terindikasikan memiliki dampak pada tingkat konsumsi buah-buahan, jus buah-buahan, maupun jus sayuran.

Anak-anak berusia 10 – 12 tahun yang mengalami neofobia perlu diberikan eksposur berulang terhadap rasa sayuran agar dapat menciptakan kebiasaan makan yang baru dan lebih sehat.

Coba sayuran kami: selalu bersih dan tidak pahit.

Referensi:

Guzek, D., Głąbska, D., Lange, E. and Jezewska-Zychowicz, M., 2017. A Polish study on the influence of food neophobia in children (10–12 years old) on the intake of vegetables and fruits. Nutrients9(6), p.563.

Kata kunci: